Rabu, 09 Juni 2010

ILMU EKONOMI

Definisi ilmu ekonomi.

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Perkembangannya bermula sejak tahun 1776, oleh orang yang dianggap sebagai "bapak ilmu ekonomi" yaitu Adam Smith (seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris) yang telah menerbitkan buku yang berjudul "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations".

Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besar, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.

Ada beberapa aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Berikut ini adalah aspek-aspek tersebut :
  1. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan.
  2. Jenis-jenis analisis ekonomi.
  3. Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
  4. Bentuk-bentuk analisis yang digunakan ahli-ahli ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa dalam perekonomian.

Masalah pokok perekonomian.

Untuk melakukan kegiatan ekonomi, para ahli-ahli ekonomi menerangkan tentang masalah "scarcity" yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan.


Masalah Kelangkaan.

Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa, setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas. sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karena itu masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan.


Jenis-jenis barang.

Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam perekonomian, yaitu :
  1. Barang ekonomi, adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya (contoh : beras, makanan lain dan barang-barang produksi industri).
  2. Barang cuma-cuma, adalah barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi (contoh : udara, oksigen, sinar matahari dan air hujan).

Faktor-faktor produksi.

Faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
  1. Tanah dan sumber alam, Faktor produksi ini disediakan alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
  2. Tenaga kerja, Faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki.
  3. Modal, Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Contohnya adalah sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan.
  4. Keahlian keusahawanan, Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain yaitu tanah, modal dan tenaga kerja.

SOSIOLOGI

Salah satu tujuan mempelajari sosiologi, yaitu membantu kita dalam mengembangkan kemampuan untuk secara langsung terlibat dalam kehidupan sosial, dan melakukan kilas balik, serta menganalisis hal-ha yang terjadi. Dalam menggunakan sosiologi, kemampuan untuk meliat berbagai kisah kehidupan dalam masyarakat sering disebut dengan sociological imagination (imainasi sosiologi).
Sociological Imagination adalah kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial sambil memperhatikan dan menganilisis hal-hal yang terjadi. Itilah ini dipopulerkan oleh C. Wright Mills dan dimaksudkan untuk membantu sagar maanusia tidak menyalahkan diri sendiri atas segala masalah yang dihadapi dan lebih memahami keadaan.

Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial.
Sejak lahir, manusia telah menjadi makhuk individuuntuk menjadi dirinya sendiri, sebagai pribadi terpisah dari yang lain. Ia merupakan suatu organise yang berdiri sendiri, secara fisik bersifat bebas. Hal ini terlihat saat bayi menangis keras, sementara orang lain tidak mengetahui apa alasannya menangis. Seorang ibu dengan penuh kasih sayang akan mencoba menerjemahkan keinginan sang bayi. Dengan menyusui dan memeluk erat, sang bayi akan kembali tenang.
Dengan demikian, sejak lahir manusia juga harus membutuhkan orang lain, terutama ibu dan keluarganya. Setelah besar pun masih membutuhkan orang lain dalam memenuhi segala kebutuhannya. Maka dari itu , manusia juga dikatakan sebagai makhluk sosial.

Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan.
Kajian tentang perkembangan manusia dan kehidupan masyarakatnya dari masa purba hingga modern baru muncul seteah beberapa generasi kemudian. Pada awalnya, para ahli melakukan pengamatan dengan menegmbangkan beberapa model untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai perilaku manusia.
Kemudian, muncullah isltilah sosiologi sebagai cabang ilmu pengetahuan sosial. Sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte dari Perancis pada tahun 1839. Comte adalah orang pertama yang mengusulkan pemberian istilah sosiologi terhadap keseluruhan pengetahuan manusia tentang kehidupan bermasyarakat.
Sosiologi adalah studi ilmiah atau bisa disebut juga sebagai ilmu (science). Oleh karena itu, sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi harus memenuhi kriteria ilmu pengetahuan. Kriteria yang bisa menjelaskan apakah sosiologi bisa disebut sebagai ilmu atau tidak adalah sebagai berikut.
  1. Sosiologi bersifat empiris berarti sosiologi didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. Seringkali sifat empiris ini dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat diuji dengan fakta. Sesuatu yangfaktua tidak dapat disangkal kebenarannya karena dapat dilihat sendiri dengan mata kepala atau pancaindera.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha mneyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan enjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi suatu teori.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif. Kumulatif berasal dari kata Latin cumulare yang berarti menimbun, menumpuk, makain lama makin besar. Artinya, teori-teori sosiologi dibentuk atas teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperuas, serta meperhalus teori-teori yang lama.
  4. Sosiologi bersifat non-etik, artinya dipersoalkan bukan bai buruknya fakta tertentu, melainkan tujuannya untuk memperjelas secara analitis.

Konsep-Konsep Dasar Sosiologi.
Ada beberapa konsep yang diuraikan daam Sosiologi, yaitu masyarakat, individu, hubungan, dan fakta sosial. Untuk itu, akan dijelaskan konsep-konsep tersebut satu persatu.
1. Apa itu Masyarakat ?
Menurut Peter L. Berger, definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompeks hubungan manusia yang luas sifatnya. Pengertian keseluruhan kompleks daam definisi tersebut berarti bahwa keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian yang membentuk satu kesatuan.
Hubungan -hubungan yang terjadi pun tidak sembarangan, tetapi memiliki keteraturan. Singkatnya, semua berjalan menurut suatu sistem. Oleh karena itu Berger mendefinisikan uga masyarakat sebagai "yang menunjuk pada suatu sistem interaksi, atau tindakan yang terjadi paling kurang antara dua orang yang saling mempengaruhi perilakunya."
2. Apa itu Individu ?
Konsep individu yang dimaksud di sini adalah konsep sosiologis. artinya, hal ini berbeda dengan konsep sosial yang digunakan sehari-hari dan konsep individu dalam ilmu lainnya. Dalam konsep sosiologis, individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, memiliki pikiran, mempunyai kehendak, memilki kebebasan, memberi arti pada sesuatu, mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya. Intinya, individu merupakan subjek yang bertindak.
3. Hubungan Individu dan Masyarakat.
Pengerian hubungan disini berarti bahwa keduanya, yaitu subjektif dan objektif saling menentukan, yang satu tidak ada tanpa yang lain.
4. Apa itu Fakta Sosial ?
Fakta sosial bisa disebut juag fenomena sosial atau realitis sosial. Istilah fakta sosial dipopulerkan oleh Emile Durkheim. Ada tiga sifat utama dari fakta sosial yaitu, eksternal, memakas dan berlaku umum.
Eksternal berarti dunia objektif, dunia yang berada diluar individu. Dengan lain perkataan, fakta sosial tidak ada sangkut pautnya dengan individu. Bahkan, dengan sifatnya yang memaksa, fakta sosial merupakan suatu kekuatan yang menekan individu dari luar, memaksanya untuk berbuat sesuai dengan fakta sosial. Sifat eksternal dan memaksa tidak hanya berlaku untuk individu, tetapi juga berlaku untuk sebagian besar orang dalam kurun waktu dan masyarakat tertentu.

Sosiologi sebagai Metode.
Sosiologi sebagai metode berarti cara berpikir untuk mengungkapkan reaitas sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Pada dasarnya, dalam sosioogi terdapat dua metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat secara nyata dalam masyarakat. Metode kuantitatif, dalam istilah bahasa Jerman dinamakan metode verstehen (pengertian/pemahaman).
Metode sosiologi lainnya yang didasarkan pada penjenisan, yaitu metode deduktif dan metode induktif.
  1. Metode deduktif adalah suatu proses berpikir yang bermula dari pernyataan umum (premis mayor) ke pernyataan yang bersifat khusus (premis minor).
  2. Metode induktif adalah suatu proses berpikir yang bermula dari pengamatan terhadap kejadian khusus yang kemudian ditarik kesimpulan secara umum.
Penggolongan metode sosiologi lainnya adalah penggolongan berdasarkan jenis metode empiris dan rasionalistis.
  1. Metode empiris menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang nyata didapat dalam masyarakat. Metode empiris pada sosiologi diwujudkan pada research atau penelitian, yait mempelajari suatu masalah secara sistematisdan intensif untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari masalah tersebut.
  2. Metode rasionalistis mengutamakan pemikiran dengan logika da pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.
Sosiologi juga sering menggunakan metode functionalism yang bertujuan meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Dasar metode ini bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, setiap unsur mempunyai fungsi tersendiri dalam masyarakat.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang sosiolog berupaya mencari pola dari hal-hal yang kelihatannya tidak beraturan. Atau, mereka berupaa menemukan persmaan dari hal-hal yang selalu terjadi didalam masyarakat.

Daya Tarik Sosiologi.
1. Sosiologi sebagai Ahli Riset.
Sebagai seorang ilmuwan, tugas utama serang sosiolog adaah mencari dan mengorganisasi ilu pengetahuan tentang kehidupan sosial. Sejumlah sosiolog melakukan riset yang diselenggarakan oleh universitas, badan pemerintah, yayasan, lembaga swadaya atau perusahaan. Banyak juga sosioog yang membagi waktunya antara mengajar dan melakukan riset.
2. Sosiologi sebagai Konsultan Kebijaksanaan.
Seorang sosiolog dengan mengamati kecenderungan pola-pola yang umum terjadi dan perubahan-perubahannya, kemudian membuat ramalan sosiologi atau hal yang akan terjadi di masyarakat.
3. Sosiologi sebagai Teknisi.
Beberapa orang sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat, seperti memberi saran-saran dalam hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah moral, atau hubungan antar kelompok dalam suatu organisasi, dan penyelesaian berbagai masalahtentang hubungan antar manusia.
4. Sosiologi sebagai Pendidik.
Kegiatan mengajar adalah karier utama bagi sosiolog. Mereka dapat mengajae sosiologi dari sekolah menengah umum sampai perguruan tinggi.
5. Sosiologi sebagai Kegiatan Sosial.
Para sosiolog sebenarnya memilki kewajiban untuk mengatakan apa yang dapat diperbuat oeh masyarakat tentang masalah konflik sosial, pertumbuhan penduduk, keuarga berencana, ketergantungan pada obat, perceraian, atau masalah-masalah sosial lainnya.

Sosiologi merupakan perkembangan erakhir dari ilmu pengetahuan yang pada awalnya masih dibawah filsafat. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakt muncul sebagai reaksi terhadap gejolak-gejolak sosia yang terjadi pada masanya.



Senin, 07 Juni 2010

PUBLIC CHOICE

Pengertian Public Choice.

Public choice merupakan sebuah perspektif didalam bidang politik yang timbul dari pekembangan dan penerapan perangkat dan metode ilmu ekonomi terhadap proses pengambilan keputusan kolektif dan berbagai fenomena non pasar.  


Perkembangan Public Choice.

Perkembangan Public Choice dalam mengubah bidang-bidang sosial maupun politik sesuai hukum ekonomi klasik yang analog dengan pemerintahan dan penawaran komoditas. Dengan analogi tersebut, maka pemerintah bisa diartikan sebagai supplier, yang bisa menyediakan komoditas publik untuk masyarakat. Public Choice bukan suatu objek studi tetapi sebuah cara menelaah subjek, jadi Public choice bisa menjadi petunjuk bagi pengambil keputusan untuk menentukan pilihan kebijakan yang efektif.


Rent Seeking.

Rent Seeking merupakan suatu proses dimana seseorang atau sebuah perusahaan mencari keuntungan melalui manipulasi dari situasi ekonomi daripada melalui perdagangan. Istilah Rent Seeking pertama kali diperkenalkan oleh Anne Krueger pada tahun 1973 dalam tulisan yang mengulas tentang pemikiran Gordon Tullock. Rent Seeking terjadi ketika seorang pengusaha atau perusahaan mengambil manfaat atau niai yang tidak dikompensasikan dari yang lain dengan melakukan manipulasi pada lingkungan usaha.


Money Politics.

Money Politic adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik agar orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun agar menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Praktek Money Politic dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang  guna menarik simpati seseorang kepada pihak yang bersangkutan.

  

  

 

  


HUKUM, KEKUASAAN DAN WEWENANG


Pengertian hukum dan wujudnya.

Hukum merupakan peraturan-peraturan dan larangan-larangan yang bentuknya tertulis maupun tidak tertulis, dibuat oleh penguasa yang berwenang untuk mengurus tata tertib suatu masyarakat yang harus ditaati agar kehidupan masyarakat terjamin keamanan dan ketertibannya. Hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa , serta memilki sanksi bagi yang melanggarnya.

Menurut wujudnya hukum dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.Hukum Obyektif,hukum suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau golongan tertentu.

2. Hukum Subyektif, merupakan hukum yang timbul dari hubungan obyektif dan berlaku bagi seseorang tertentu atau lebih.


Pengertian Kekuasaan dan Sifatnya.

Kekuasaan berarti suatu kemampuan yang melekat pada seseorang yang digunakan untuk mendapatkan sesuatu sesuai cara yang dikehendaki. Dalam hal ini kekuasaan seorang pemimpin memerlukan basis kekuasaan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain.

Dalam arti tertentu kekuasaan itu bersifat abstrak yaitu kekuasaan merupakan sesuatu yang tak tampak dengan mata. Kekuasaan hanya suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu bentuk hubungan antara manusia yaitu mempengaruhi dan menaati.


Hakekat Kekuasaan.

Aspek yang paling penting dari kekuasaan adalah bahwa kekuasaan tersebut merupakan fungsi ketergantungan. Semakin besar ketergantungan B terhadap A maka makin besar kekuasaan yang dimiliki A terhadap B.


Saluran-saluran Kekuasaan. 

Apabila dilihat dalam masyarakat, maka kekuasaan di dalam pelaksanaannya melalui saluran-saluran, sebagai berikut :

1. Saluran Militer

2. Saluran Ekonomi

3. Saluran Politik

4. Saluran Tradisional

5. Saluran Idiologi


Dasar dan Proses Wewenang.

Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Dasar dari wewenang adalah hukum. Indonesia sebagai negara yang berasaskan konstitualisme, yang berati semua tindakan negara dan pemerintah, haruslah sesuai atau berlandaskan kepada konstitusi. Undang-undang dan hukum yang dibuat sebagai pelaksanaan yang harus mencerminkan isi dari konstitusi tersebut. Peraturan telah membentuk proses kewenangan sehubungan dengan kepatuhan masyarakat yang sesuai dengan peraturan-peraturan sebuah hukum.


Birokrasi.

Birokrasi ialah sebuah konsep sosiologi dan sains politik yang merujuk kepada cara bagaimanapun melaksankan dan menguatkan peraturan-peraturan yang sah secara sosial. Pengurusan ini disifatkan dengan tatacara piawai, pembagian tanggung jawab, hierarki dan hubungan tidak pribadi.


  

SISTEM PEMERINTAHAN DAN DEMOKRASI

Sistem pemerintahan.

Pengertian sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi :
1. Presidensial.
2. Parlementer.
3. Komunis.
4. Demokrasi liberal.
5. Liberal.
6. Kapital.

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan suatu negara. Sistem pemerintahan pun mempunyai fondasi yang kuat, dimana sistem pemerintahan itu tidak dapat diubah dan menjadi statis.

Pengertian sistem pemerintahan secara luas berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi. sedangkan pengertian sistem pemerintahan secara sempit adalah sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu yang relatif lama.


Demokrasi dan prinsip demokrasi.

Pengertian demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pengertian lain demokrasi adalah memperbincangkan tentang kekuasaan. Pelaku utama demokrasi adalah kita semua. Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang, dan di dalam sistem politik yang demokratis seluruh warga atau seluruh masyarakat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia.


Prinsip-prinsip demokrasi.

Setiap prinsip demokrasi dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam suatu konstitusi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Berikut ini adalah prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya sebagai berikut :
1. Kedaulatan rakyat.
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
3. Kekuasaan mayoritas.
4. Hak-hak minoritas.
5. Jaminan hak asasi manusia.


Lembaga-lembaga Negara.

Lembaga negara adalah lembaga pemerintahan, dimana lembaga tersebut dibuat oleh suatu negara, dari negara, dan untuk negara yang bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara mempunyai tugas, diantaranya adalah :

1. Untuk menjaga kestabilan atau stabilitas keamanan, politik, hukum, ham, dan budaya.
2. Menciptakan suatu lingkunagn yang kondusif, aman, dan harmonis.
3. Menjadi badan penghubung antara negara dan rakyatnya.
4. Menjadi sumber inspirator dan aspirator rakyat.
5. Memberantas tindak pidana korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
6. Membantu menjalankan roda pemerintahan negara.

SISTEM POLITIK

Pengertian sistem politik.

Pengertian sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi, sedangkan politik itu bersal dari bahasa yunani yaitu "polis" yang artinya adalah Negara kota. Dan politik itu pada awalnya berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam negara/ dalam kehidupan negara.

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan suatu pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau Negara dengan Negara yang lain. Sistem politik juga dikatakan sebagai subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada di dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya. Berikut ini juga beberapa pengertian sistem politik menurut para ahli politik :

Rusandi Simuntapura.
menurutnya sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langgeng.

David Easton.
Sistem politik adalah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.

Robert Dahl.
Menurut Robert Dahl sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan antara manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan, dan kewenangan.


Objek Politik.

Secara sederhana Objek politik dibagi atas empat objek, keempat objek tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem sebagai objek umum.
2. Objek-objek input.
3. Objek-objek output.
4. Pribadi sebagai objek.


Sistem politik indonesia.

Sistem politik indonesia dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam negara indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya untuk mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

Di indonesia terdapat Lembaga-lembaga negara. Lembaga-lembaga tersebut diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.


Minggu, 06 Juni 2010

STRUKTUR SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL

Pengertian pelapisan sosial, lapisan masyarakat, sistem stratifikasi masyarakat dan mobilitas sosial.

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Secara sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, atau dapat juga dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya, diantaranya adalah kepandaian, usia, dan harta. Mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam stratifikasi sosial. Mobilitas dibagi menjadi dua, yaitu Mobilitas Vertikal dan Mobilitas Horizontal.


Pengertian perubahan sosial, bentuk-bentuk perubahan sosial dan faktor-faktor perubahan sosial.

Menurut William F. Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. kesimpulannya bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat dibedakan atas beberapa sudut pandang. yang pertama adalah dari sudut pandang waktu berlangsungnya, yang kedua adalah dari sudut pandang ruang lingkupnya.

1. Berdasarkan proses berlangsungnya.
berdasarkan proses berlangsungnya perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum, yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan kata revolusi dan evolusi.

Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa adanya kekerasan atau melalui kekerasan. Sedangkan Evolusi adalah proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada suatu kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini dapat berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

2. Berdasarkan ruang lingkupnya.
Berdasarkan ruang lingkupnya, perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu :

Perubahan sosial yang berpengaruh besar.
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

Perubahan sosial yang berpengaruh kecil.
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya adalah, perubahan model pakaian dan model rambut. Kedua perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.


Perubahan sosial abad 20.
Pada permulaan abad ke 20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Itu semua berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, kemudian munculnya kota-kota industri baru, dan bertambahnya kriminalitas dan lain-lain. Konsekuensinya adalah perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. dan kemudian lahirlah sosiologi modern.


Selasa, 20 April 2010

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Pengertian Lembaga Kemasyarakatan.

Lembaga kemasyarakatan, yakni lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan ditetapkan dengan Peraturan Desa. Salah satu fungsi lembaga kemasyarakatan adalah sebagai penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

Tujuan Lembaga Kemasyarakatan.

1. Memberikan pedoman kepada anggota masayarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat , yang terutama menyangkut kebutuhan pokok.

2. Menjaga pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

3. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.

Proses Pertambahan Lembaga Kemasyarakatan.

Norma-norma Masyarakat dan Pengendalian Sosial

Supaya hubungan antara manusia didalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan, maka diciptakan norma-norma, yang mempunyai kekuatan mengikat berbeda-beda.

Untuk membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut dikenal adanya empat pengertian :

1. Cara (usage), menunjuk pada suatu bentuk perbuatan.

2. Kebiasaan (folksway) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.

3. Tata kelakuan (mores), merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima norma-norma pengatur.

4. Adat istiadat (customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Bila adat istiadat dilanggar, maka sangsinya berwujud suatu penderitaan bagi pelanggarnya.

Sosial Control.

Sosial Control (Pengendalian Sosial) adalah sistem pengendalian yang merupakan segala sistem maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam mayarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat preventif atau positif dan represif atau negatif.

Alat-alat pengendalian sosial dapat digolongkan kedalam paling sedikit 5 golongan, yaitu :

a. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemsyarakatan.

b. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-noram kemasyarakatan.

c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemsyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.

d. Menimbulkan rasa takut.

e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sangsi yang tegas bagi para pelanggar.

Ciri-ciri Umum dan Tipe Lembaga Kemasyarakatan.

Ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan :

1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga kemasyarakatan terdiri dari adat-istiadat, tata-kelakuan, kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung dalam satu unit yang fungsional.

2. Suatu tingkat kekelan tertentu merupakan ciri dari semua lembaga kemasyarakatan. Sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan, baru akan menjadi bagian lembaga kemasyarakatan setelah melewati waktu yang relatif lama.

3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.

4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti bangunan, peralatan, sebagainya. Bentuk serta penggunaan alat-alat tersebut biasanya berlainan antara satu masyarakat dengan masyarakat lain.

5. Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga kemasyarakatan. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan.

6. Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau yang tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib yang berlaku dan lain-lain.

Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan :

1. Dari sudut perekembangannya :

a. Crescive Institution

b. Enacted Institution

2. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat :

a. Basic Institution

b. Subsidiary Institution

3. Dari sudut penerimaan masyarakat :

a. Approved-Socially Sanctioned Institution

b. Unsanctioned Institution

4. Dari sudut penyebarannya :

a. General Institution

b. Restricted Institution

5. Dari sudut fungsinya :

a. Operatif Institution

b. Restricted Regulative

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk yang Hidup Berkelompok.

Sudah kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk berkelompok. Sebagai makhluk sosial dalam hubungannya manusia selalu hidup bersama dengan manusia yang lainnya. Tanpa bantuan dengan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain juga, manusia bisa berkomunikasi dan berbicara. Maka oleh karena itu manusia dikatakan sebagai Makhluk sosial atau makhluk yang hidup berkelompok, karena pada diri manusia terdapat dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi).

Macam-macam Kelompok Sosial.

Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

  1. Kerumunan (crowd) → terjadi karena banyaknya berbagai macam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan daya tarik suatu massa yang selanjutnya berkumpul pada suatu tempat tertentu.

Contoh:

· Kecelakaan lalu lintas, nonton bioskop.

· Walaupun mereka berkumpul di suatu tempat secara kebetulan, tetapi kesadaran adanya orang lain membuktikan adanya ikatan sosial.

· Ciri-ciri kerumunan : berkumpulnya individu-induvidu secara fisik dan bersifat sementara.

  1. Publik → khalayak umum atau khalayak ramai.

· Publik bukan kelompok yang utuh atau merupakan kesatuan.

· Interaksi dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui media komunikasi. Contoh : surat kabar.

· Setiap individu lenih mengutamakan kepentingan pribadinya.

Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan.

Dalam memahami masyarakat pedesaan dan perkotaan, tentu tidak dapat mendefinisikannya secara universal dan objektif, tetapi berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tinggal dalam suatu daerah tertentu, adanya sistem hubungan, ikatan atas dasar kepentingan bersama, tujuan dan bekerja sama, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan.

Untuk menentukan suatu komunitasapakah termasuk masyarakat pedesaan atau perkotaan, dari segi kuantitatif sulit dibedakan karena adanya hubungan antara konsentrasi penduduk dengan gejala sosial, dan perbedaannya bersifat graudal.

Ciri lain bahwa desa terbentuk eratkaitannya dengan naluri alamiah untuk mempertahankan kelomponya, melalui kekerabatan tinggal bersama dalam memenuhi kebutuhannya. Perkembangan lanjut suatu desa akan memunculkan desa lainnya, sebagai fungsi induk desa. Sedangkan masyarakat kota ditekankan dari pengertian kota dengan ciri dan sifat kehidupannya serta kekhasan dalam interest hidupnya.